Alkhairaat Pusat – Ketua Utama Alkhairaat Habib Alwi Bin Saggaf Aljufri menyebut Ritual Tanam Kepala Sapi di kompleks pembangunan Masjid Raya Darussalam Palu menyalahi akal sehat dan akidah Islam.
“Keyakinan seperti ini jelas bertentangan dengan akal sehat, selain itu menyalahi akidah Islam yang lurus dan tidak sesuai dengan syariat Islam tentunya,” ucap Habib Alwi Bin Saggaf Aljufri, Senin (26/09/2022).
Dia menyebut adat menanam kepala kerbau atau sapi dalam pembangunan gedung maupun jembatan berasal dari keyakinan sebagian masyarakat, termasuk Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Adat itu mengarahkan ummat untuk percaya terhadap kekuatan selain Allah.
“Menurut keyakinan ini, agar kekuatan selain Allah tersebut tidak mengganggu orang yang menempati bangunan atau penggunanya, maka orang yang membangun harus memberikan sesaji dengan menanam kepala kerbau/sapi,” katanya.
Sebelumnya, foto dan video Ritual Tanam Kepala Sapi di kawasan pembangunan Masjid Raya Darussalam Palu di Jl Jaelangkara, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, menuai protes dari sejumlah netizen.
Ritual Tanam Kepala Sapi di kawasan Masjid Raya Darussalam Palu diposting akun Facebook Ambo Illang, Minggu (25/09/2022).

Dalam postingannya, Ambo Illah menunjukkan foto dan video prosesi Ritual Tanam Kepala Sapi.
Entah apa alasan ritual tersebut, namun Ambo Illang menyertakan protes dalam postingannya itu. Informasi diperoleh, sebagian pengurus masjid juga menolak ritual itu, namun sebagian lagi mengikuti arahan pengurus yayasan masjid.
Diketahui, Masjid Raya Darussalam Palu dulunya bernama Masjid Agung Darussalam Palu. Masjid tersebut ambruk pascagempa 2018 sehingga hanya terdapat bangunan masjid sementara di lokasi tersebut.
Pemerintah provinsi kemudian menggelontorkan anggaran Rp 386 miliar untuk bangunan masjid saja. Total anggaran pembangunan kawasan masjid tersebut mencapai Rp 444 miliar.