Alkhairaat Pusat – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Menkumham RI), Supratman Andi Agtas, secara resmi menegaskan bahwa pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Al-Jufri atau yang lebih dikenal sebagai Guru Tua, adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang sah. Pernyataan ini disampaikan dalam peringatan Haul ke-57 Guru Tua di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
“Status kewarganegaraan Guru Tua telah tertuang secara sah dalam surat pengesahan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham RI,” ujar Menkumham. Penegasan ini sekaligus menjadi bentuk penghormatan negara terhadap sosok Guru Tua yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan, dakwah, dan penguatan nilai-nilai kebangsaan di Indonesia, khususnya kawasan timur.
Dalam kesempatan tersebut, Supratman juga menyampaikan bahwa pemerintah, melalui koordinasi dengan Kementerian Sosial dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tengah memproses penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi Guru Tua. “Ini adalah bentuk penghargaan negara atas jasa-jasa besar beliau bagi umat, bangsa, dan negara,” ungkapnya.
Menkumham turut mengapresiasi peran besar Alkhairaat yang telah menjadi pilar pendidikan, kesehatan, dan pembangunan karakter masyarakat. Ia mengajak seluruh keluarga besar Alkhairaat untuk terus menjaga semangat persatuan dan toleransi yang diwariskan Guru Tua.
Terkait kasus dugaan penghinaan terhadap sosok Guru Tua, Menkumham menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berjalan. “Negara akan hadir memberikan perlindungan. Kita jaga kehormatan Guru Tua dengan cara yang bermartabat dan sesuai hukum,” tegasnya.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Tengah, Rakhmat Renaldy, juga menegaskan komitmen lembaganya dalam mendampingi kebutuhan hukum Alkhairaat. “Alkhairaat adalah salah satu tonggak peradaban di Indonesia Timur. Kami siap memberikan perlindungan dan dukungan hukum penuh,” ucap Rakhmat.
Penegasan status WNI dan dukungan terhadap gelar Pahlawan Nasional bagi Guru Tua disambut penuh haru oleh ribuan abnaulkhairaat yang hadir. Momen ini menjadi pengakuan formal sekaligus simbol perjuangan panjang untuk menempatkan Guru Tua pada posisi yang layak dalam sejarah perjuangan bangsa.
“Ini adalah hasil kerja keras dan kebersamaan kita semua. Semoga ke depan, gelar Pahlawan Nasional bagi Guru Tua dapat segera terwujud,” tutup Supratman.
