Alkhairaat Palu – Prof. DR. Huzaemah Tahido Yanggo, MA., tampil sebagai pembicara dalam acara Konferensi Fatwa Internasional yang berlangsung selama dua hari di Cairo, Mesir, dengan tema “Al-Idaarotul Hadhoriyah Lil Fiqhi Khilafi,” Senin, 14/10/2019.

Dilansir dari situs resmi IIQ, Mantan Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) ini hadir atas penunjukan dan undangan langsung dari Mufti Mesir, Syeikh Shawki Ibrahim Abdel Karim Allam.
“Saya di undang sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Fatwa. Dan menunjuk langsung nama saya. Di Indonesia kan tidak ada mufti, jadi di anggap sebagai mufti Indonesia itu saya,” ungkap beliau.
Terkait dengan tujuan muktamar yang dihadiri seluruh mufti dunia ini beliau mengatakan bahwa pada intinya melihat dinamika budaya yang menyebabkan perbedaan pendapat dalam fiqh. Karena setiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda sesuai dengan perkembangan zaman.
Namun ada satu hal yang menarik. Keberadaan Prof. Huzaemah ditengah-tengah para ulama dunia menunjukkan satu hal yang unik sekaligus membanggakan bagi kita semua, karena beliau merupakan satu-satunya perempuan yang ada dalam lingkaran penting itu.
“Kalo istilah pak Anwar Abbas itu tidak ada di dunia ini muftinya perempuan, kecuali Indonesia. Memang lalu kita juga pergi (pada tahun) 2015 itu, kita pergi ada undangan silaturrahmi dengan Presiden Mesir. Satu mobil itu mufti-mufti semua. Dari 50 Negara waktu itu. Saya sendiri lain (perempuan sendiri). Kan kebetulan ada kursi satu-satu disamping, disitu saja saya duduk, mereka hormati juga kita perempuan.” ungkap beliau.
Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA., lahir di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), pada 30 Disember 1946. Riwayat pendidikan beliau dimulai dari Madrasah Ibtidaiyah Alkhairaat, SMP Alkhairaat, Mualimin (Madrasah Aliyah) Alkhairaat, dan lulus dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Universitas Alkhairaat di Kota Palu pada tahun 1975. Beliau kemudian melanjutkan pedidikan S2 dan S3 di Al-Azhar, Cairo, Mesir.
Penulis: Ince Amy