suasana haru dan tangis menyelimuti kediaman almarhum Habib Hasan bin Idrus Alhabsyi di Jalan Sungai Manonda, Kelurahan Boyaoge, Kecamatan Tatanga, Kota Palu. Ribuan abnaulkhairaat dan masyarakat dari berbagai penjuru memadati rumah duka untuk menyambut jenazah ulama kharismatik tersebut, Jumat malam (2/2/2024).
Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 20.30 WITA, setelah diantar dari Desa Uekuli, Kabupaten Tojo Una-Una—lokasi terakhir almarhum mengisi ceramah sebelum wafat. Isak tangis para pelayat pecah saat ambulans tiba. Kalimat tahlil menggema sepanjang jalan, mengiringi kedatangan jenazah yang telah dinanti ribuan umat sejak sore hari.
Dalam perjalanan menuju rumah duka, jenazah disambut oleh jamaah dan masyarakat di sejumlah daerah perlintasan seperti Poso, Parigi Moutong, hingga Tawaili. Ratusan anggota majelis dari berbagai kota turut mengiringi dengan khidmat, menjadikan suasana semakin syahdu dan penuh penghormatan.
Iring-iringan sempat melintasi Komplek Alkhairaat, tempat di mana almarhum banyak mengabdikan hidupnya. Tangis para santriwati Pondok Pesantren Putri Alkhairaat pun pecah melihat kedatangan guru dan pembina mereka yang telah berpulang.
Sesampainya di rumah duka, tandu jenazah yang diselimuti kain kafan langsung disambut dan diperebutkan para pelayat yang ingin menyentuhnya untuk terakhir kali. Sosok Habib Hasan dikenal sebagai ulama yang dekat dengan umat dan rendah hati, serta memiliki gaya dakwah yang sejuk dan menenangkan.
Habib Hasan merupakan putra dari Habib Idrus Alhabsyi dan Syarifah Sa’diyah Aljufri, serta cucu dari Habib Idrus bin Salim Aljufri—pendiri Alkhairaat. Kiprahnya dalam membina umat dan mendidik generasi muda Islam, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah, membuat kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi banyak pihak.
Perwakilan keluarga, Habib Idrus bin Ali Alhabsyi atau yang dikenal dengan Habib Gunung, menyampaikan bahwa jenazah akan dishalatkan terlebih dahulu di Masjid Alkhairaat, kemudian dibawa ke Masjid Jami Kampung Baru, kelurahan asal almarhum, untuk dishalatkan kembali. Setelah itu, jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Pogego.
Habib Hasan meninggal dunia secara mendadak usai mengisi ceramah di salah satu masjid di Desa Uekuli. Diduga, beliau wafat akibat serangan jantung. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tujuh orang anak—empat putra dan tiga putri.
Duka mendalam tak hanya dirasakan keluarga besar Alhabsyi dan Aljufri, tetapi juga oleh ribuan murid, jamaah, serta masyarakat yang pernah merasakan kehangatan ilmu dan nasihat almarhum semasa hidupnya.