Alkhairaat Kaltara – Pernyataan kontroversial yang diduga melecehkan pendiri Alkhairaat, Al-Habib Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua), berbuntut panjang. Muhammad Fuad Riyadi atau yang dikenal dengan nama Fuad Plered resmi dilaporkan oleh Komisariat Wilayah (Komwil) Alkhairaat Kalimantan Utara ke Polda Kaltara.
Laporan tersebut merupakan bentuk protes keras atas pernyataan Gus Fuad yang dinilai menista sosok Guru Tua, terutama terkait usulan tokoh pendidik dan ulama besar tersebut sebagai Pahlawan Nasional.
“Asal mula pengusulan pahlawan nasional jelas. Ini proses resmi dari pemerintah daerah ke Menteri Sosial, lalu ditetapkan Presiden. Guru Tua telah diusulkan oleh lima gubernur, termasuk Gubernur Kaltara, karena kiprah perjuangan dan dakwah beliau di wilayah ini sangat nyata sejak 1940,” tegas Asnawi Arbain, perwakilan Abnaul (alumni Alkhairaat) Kaltara.
Asnawi menilai, ucapan Gus Fuad yang mempertanyakan atau bahkan meremehkan proses tersebut menunjukkan sikap yang arogan dan tidak berdasar. “Pernyataan itu bukan hanya tidak bermoral, tapi juga bernada rasis dan provokatif, menyulut perpecahan di tengah masyarakat,” tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak ada satu pihak pun yang memiliki hak istimewa atas pengakuan sejarah atau kontribusi nasional hanya karena identitas kesukuan, etnis, atau asal daerah.
“Semua warga Indonesia memiliki hak yang sama dalam menghargai perjuangan tokoh bangsa. Tidak ada ruang untuk sikap dominan dan rasis,” ujarnya.
Penggunaan istilah merendahkan seperti “imigran Yaman”, “china sipit”, dan lainnya oleh Gus Fuad, menurut Asnawi, sangat bertentangan dengan semangat kebhinekaan dan persatuan Indonesia.
“Kami sebagai warga asli Indonesia mencintai negeri ini, dan Guru Tua adalah bagian penting dari sejarah bangsa. Kami tidak akan tinggal diam atas penghinaan terhadap beliau,” pungkas Asnawi.
Komwil Alkhairaat Kaltara mendesak pihak kepolisian untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut secara hukum dan mengusut ujaran yang dinilai menimbulkan kegaduhan dan memecah belah masyarakat.