sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Kasimbar berhasil menorehkan prestasi gemilang sebagai juara umum dalam ajang Lomba Cepat Tepat Fiqh (LCTF) ke-19 yang digelar oleh Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu. Dalam kompetisi yang mempertemukan 36 sekolah dari wilayah Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Gorontalo itu, SMAN 2 Kasimbar dari Regu B keluar sebagai peraih poin tertinggi.
Tidak hanya meraih posisi puncak, regu A dari sekolah yang sama juga berhasil finis di posisi ketiga, menunjukkan dominasi kuat dari sekolah tersebut dalam ajang tahun ini. Sementara itu, posisi kedua diraih oleh MA Darussholihin Nahdatul Wathan Sausu (Regu B) dan posisi keempat diraih oleh MA DDI Soni (Regu A).
LCTF yang kini memasuki tahun ke-19 ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga (Ahwalus Syakhsiyah) dan Ekonomi Islam Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Alkhairaat. Ketua Panitia, Irfansyah, menyampaikan bahwa LCTF merupakan salah satu program unggulan tahunan yang telah menjadi tradisi sejak 2006.
“Tahun ini kami mengusung tema ‘Melahirkan Generasi yang Berintelek di Era Modern’. LCTF tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wahana pendidikan dan pembentukan karakter Islami,” ujar Irfansyah.
Tercatat sebanyak 162 peserta dari 37 sekolah berpartisipasi tahun ini. Rinciannya, 21 SMA dan 16 Madrasah Aliyah yang tergabung dalam 31 regu SMA dan 23 regu MA. Peserta berasal dari berbagai kabupaten/kota di empat provinsi, menunjukkan semakin luasnya jangkauan dan pengaruh kegiatan ini.
Ketua Program Studi Hukum Keluarga, Ahmad Tahali, yang juga merupakan penggagas awal LCTF, turut mengapresiasi antusiasme peserta yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Ia berharap, semangat yang dibangun melalui LCTF dapat menginspirasi para pelajar untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Alkhairaat.
Penutupan resmi LCTF XIX dilakukan oleh Dr. Ahmad, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FAI, yang mewakili Dekan FAI. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai fiqh dalam kehidupan nyata.
“LCTF bukan sekadar kompetisi pengetahuan, tapi juga ajang mempererat ukhuwah antarpelajar dan membangun kedekatan dengan kampus warisan Guru Tua. Yang menang kami ucapkan selamat, yang belum menang tetap semangat—itu adalah kemenangan yang tertunda,” tuturnya.
Ia pun menutup dengan ajakan hangat, “Sampai jumpa lagi di Universitas Alkhairaat sebagai mahasiswa baru. Welcome to Alkhairaat University.”